Rabu, 02 November 2011

A Moment

Hari demi hari telah terlewat tanpa kusadari. Betapa sibuknya pikiran ini sampai-sampai setiap hal yang kualami tak terasa. Aku sudah maklum dengan langit yang cengeng. Dengan cuaca yang sama sekali tidak seperti Jakarta. Dengan udara musim hujan yang setiap hari menggelitik kulitku. Walau terkadang sangat menyebalkan disaat aku harus berangkat sekolah. Tapi tak apalah, aku sangat menyukai suasana ini. Seakan mereka memberitahuku kalau sekarang sudah berganti bulan. Lagi.

Yah... sekarang sudah masuk bulan November. Sudah berbulan-bulan berlalu sejak momen itu terjadi. Baru akhir-akhir ini aku sadari kalau semua hal yang bermasalah diantara kita sudah dimulai sejak saat itu. Mungkin kalau saat itu tidak terjadi, aku tidak akan seperti ini. Aku merasa seperti orang bodoh yang terjatuh ke lubang yang sama berkali-kali, walau aku sudah tahu konsekuensi nya. Namun lagi-lagi, aku terlalu terbuai oleh semua yang ada pada dirimu. Dan sulit rasanya untuk menolak.

Mungkin memang kamu hanya sebuah titipan saja, yang tidak sengaja dititipi kepadaku, yang sewaktu-waktu dapat diambil lagi. Yang artinya, aku tidak berhak memilikinya.



Di Kamar - 20.57. Aku baru saja menyelesaikan membaca sebuah novel terjemahan yang lumayan tebal. Dan kalau kamu mau tahu, aku sedang kedinginan, karena entah kenapa AC kamarku menjadi sangat dingin. Atau karena cuaca nya diluar sedang hujan? Hmm siapa tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar