Senin, 28 November 2011

Dia + Belajar = Patah Hati

Selamat malam para pembaca yang sudah baik hati mau mampir kesini. Kali ini mau posting sedikit sebelum aku tidur. Yah kalau kalian bisa lihat, keadaan ku saat ini sangat menyedihkan dengan kantung hitam yang menggantung di bawah kedua mataku. Bisa dibilang akhir-akhir ini aku sangat kurang istirahat. Yah mau gimana lagi, aku sudah kelas 3 dan sebentar lagi akan menghadapi UAN dan SNMPTN yang terlihat sangat mengerikan dan aku selalu berharap agar waktu berjalan lambat. Mau tidak mau sebagai pelajar kelas 3 aku harus menyiapkan semuanya sendiri, yang berakibat hari-hariku dipadati oleh belajar, belajar, dan belajar. Hmm kalau dihitung-hitung mungkin 3/4 bagian dari seminggu itu diisi dengan belajar, seperti sekolah (memang kewajiban), o-friends (juga kewajiban), dan pendalaman materi (sayangnya juga kewajiban). Bisa disimpulkan semua kegiatan itu tidak mungkin aku tinggalkan seenak jidatku dan dengan rela harus mengorbankan waktu istirahat dan jalan-jalanku. Kalau sudah begini...ya harus pasrah saja, namun terkadang semua itu membuat stress.

Faktor lain yang ikut ambil bagian membuat tubuh ini kelimpungan adalah Dia. Hmm.. Dia juga membuat pikiranku kacau. Karena saat ini aku sedang berjuang memerankan akting sebaik mungkin didepannya, yang memang menuntutku untuk dilakukan. Semua itu aku lakukan agar apa-pun-itu yang sedang aku rasakan cepat menjadi tawar kembali. Aku sudah sangat capek dengan ini semua. Namun aku juga tidak tahu bagaimana mengakhirinya. Tidak mungkin kan tiba-tiba bilang "Dadah" langsung di depan mukanya? Jadi kurasa dengan nemakai topeng cuek, jutek, dan acuh tak acuh adalah jalan terbaik yang akan membuat keadaan menjadi mendingin. Pokoknya prinsipku kali ini, aku tidak mau memulai duluan, dalam konteks apa pun. Lebih baik diam saja, aku tidak peduli kalau Dia berpikiran aku sombong atau apalah, yang terpenting aku bisa menetralisir apa-pun-itu yang sedang aku rasakan.

Kedua hal itu sudah sangat membebani hidupku dan semoga saja tidak ada hal lain yang tiba-tiba datang mau ikut menyusahkan hidupku juga. Mungkin kalau masalah belajar aku masih bisa kompromi karena aku memang membutuhkannya dan aku hanya butuh beberapa hari libur untuk mengobati pikiran yang penuh dengan rumus-rumus. Tapi kalau sudah menyerempet ke masalah Dia, aku tidak tahu lagi harus bagaimana, tidak mungkin kan aku menyuruhnya pergi? Jadi mau tidak mau setiap hari aku harus memakai topeng itu agar Dia tidak bisa melihat apa-pun-itu yang sedang aku rasakan.


*Psst...jangan tanyakan aku siapa 'Dia' ok?


Di Kamar - 22.58

Minggu, 27 November 2011

Oneday, I'll Be There...

San Francisco, USA


New York, USA


Paris, France


London, UK


Te Anau, New Zealand


Montana, USA


Saint Petersburg, Russia


Novosibirsk, Russia


Portland, USA


Istanbul, Turkey


Venice, Italy


Omsk, Russia


Kenapa kota-kota di atas? Hmm... sebenernya gue tau kota-kota itu bukan tiba-tiba tau aja. Yang bikin gue pengen kesana itu karena film, novel, dan jadi ikut suka gara-gara punya sahabat yang juga suka kota itu. Sederhana banget ya alasannya, tapi beneran kok cuma karena itu aja.

Seperti London, Paris, San Francisco, Venice, dan New York, gue suka dan pengen banget datengin kota-kota itu gara-gara pernah nonton film yang berlokasi disana. Mungkin saking bagusnya angle yang diambil sampe-sampe bikin gue nge-fans dan penasaran banget sama kota-kota itu, dan selalu berharap suatu saat gue bisa nginjekin kaki di lokasi syuting film itu.

Lain halnya dengan Saint Petersburg, Novosibirsk, Omsk, Portland, Montana, dan Te Anau. Alasan gue suka kota-kota itu gara-gara baca novel yang latar tempat cerita nya bertempat disana. Penyampaian tiap detail dari kota itu bikin gue tersihir dan langsung mengimajinasikan kota itu. Ga sampe disitu aja, gue juga biasanya langsung nyari di google buat tau kaya apa sih kota itu. Dan langsung jatuh cinta setelah liat gambarnya yang ternyata ga jauh beda dari ilustrasi nya di novel.

Nah kalo Istanbul, gue suka kota itu gara-gara sahabat gue sukaaa bangeeett sama kota itu. Dan gimana gue ga suka kalo setiap saat yang dia omongin cuma kota itu, gimana budaya nya, gimana orang-orang yang tinggal disana, gimana kota itu berjalan, pokoknya all about it deh. Jadi, ga ada alasan buat gue untuk ga suka hahaha.

Selain kota-kota di luar negeri nan jauh itu, gue juga berharap suatu saat bisa datengin setiap kota di Indonesia ini, karena sepertinya kota-kota di negara ini ga kalah keren dari kota-kota di luar negeri. Dan yang paling pengen gue datengin itu Raja Ampat, Bunaken, Bromo, Karimun Jawa, Belitung, Pulau Komodo, dan masih banyak lagi. Sebenernya sih nilai plus yang dimiliki Indonesia kalo dibandingin sama negara-negara lain menurut gue adalah memiliki pantai dan aquarium bawah laut yang amazing parah, pokoknya alam Indonesia itu tak tertandingi deh. Jadi jangan mau kalah sama negara lain kalo negara kita sendiri aja punya aset yang sangat berharga ini!



Di Kamarku - 21.18.

Jumat, 25 November 2011

Flashback

Tak sengaja, kemarin aku membaca ulang sms-sms darimu, yang sangaaaat banyak. Aku tak mengira kalau banyak sekali hal-hal yang sudah kita bagi. Dari hal-hal yang penting sampai yang tidak penting. Dari yang menyenangkan sampai yang menyedihkan.

Hmmm... itu semua sudah terjadi selama 4 bulan, dari bulan Agustus sampai bulan ini. Bahkan saat itu, puasa selama 1 bulan pun tidak terasa, tiba-tiba kita sudah bertukar ucapan lebaran saja, dan kita bertukar oleh-oleh dari kampung halaman kita masing-masing. Kalau boleh tahu, apa rasa keripik apel memang seperti itu ya? Soalnya di lidahku terasa seperti rumput laut, dan kau tahu sendiri lah kalau aku tidak suka rumput laut. Tapi itu tidak masalah, karena aku sangat menghargai usahamu yang lebih dulu mengajakku untuk bertukar oleh-oleh. Karena sebenarnya aku sangat shock saat itu dan kurasa itu benar-benar gila. Aku tidak pernah menyangka nya sebelumnya. Apalagi mengingat kalau saat itu kita tidak terlalu dekat, dan menurutku kamu sangat cuek.

Kembali ke masa sekarang. Tidak banyak berubah, masih seperti dulu. Kita tetap seperti orang bodoh yang diam-diaman, menunggu siapa yang lebih dulu memulai. Dan kalau boleh jujur, aku sangat menikmatinya. Menikmati setiap detik yang berlalu dengan perasaan deg-degan, semangat yang mengalir, dan adrenalin yang selalu ingin meledak setiap kali mata kita saling bertubrukan tanpa sengaja.

Setiap hari, aku selalu berharap bahwa kamu akan sadar tanpa aku beri tahu atau aku tunjukan perasaan itu. Aku bukan perempuan yang berpengalaman dalam masalah ini, jadi tolong jangan paksa aku untuk melakukan hal-hal yang tidak aku tahu. Maafkan aku kalau aku sangat kaku atau jaim dihadapanmu. Semua itu terjadi karena aku malu, aku takut kalau aku akan bersikap konyol dihadapanmu.

Namun sekarang aku sudah bisa menerima semua yang terjadi dengan ikhlas. Kenyataan bahwa kamu memang tidak tahu menahu tentang perasaanku yang sepertinya semakin dalam. Kenyataan bahwa sepertinya semakin jauh saja aku denganmu.

Persetan dengan akhir yang bahagia. Persetan dengan kata 'aku cinta kamu' yang selalu aku tunggu-tunggu untuk keluar dari bibirmu. Persetan dengan harapan bahwa suatu saat nanti kamu akan memberiku boneka, bunga, atau hal-hal manis lainnya.

Semua ini bukan tentang hasil di akhir cerita nantinya. Namun ini lebih tentang setiap momen yang sudah kita lalui bersama dalam proses menuju akhir cerita itu. Dan menurutku, keadaan kita saat ini pun sudah cukup. Dengan melihatmu saja sudah terasa melegakkan, jadi untuk apa berharap sesuatu yang lebih?


Karena terkadang, cinta itu tidak harus memiliki bukan?



Di kamarku - 13.34. Hari ini aku meliburkan diri dan sebal sekali karena aku bangun terlalu pagi. Yang artinya sama saha seperti hari-hari lainnya.

Selasa, 22 November 2011

Tidak Ada Jaminan Dalam Cinta

Lagi-lagi aku terhempas ke tanah yang tak bersahabat itu.

***

Angin membawaku terbang melayang-layang ke langit yang terasa damai. Bermain-main di atas awan yang terasa lembut di kakiku. Dan melucuti setiap pemandangan yang terlihat di depan mata. Terlihat disana bumi yang indah, yang terlihat sangat jauh dari atas sini. Namun sepertinya, aku terlalu terbuai oleh semua keindahan itu, yang terjadi terlalu cepat.

Sekarang semua gambaran akan langit sudah sirna. Tubuhku sedang melayang jatuh ke bumi. Tidak ada angin yang membawaku ke atas. Dan sepertinya aku semakin dekat dengan bumi. Tiba-tiba, semua penglihatanku memudar. Ada suara retakan yang sepertinya berasal dari tubuhku. Semua itu berlangsung sangat cepat, yang aku rasakan hanya rasa sakit yang semakin menusuk-menusuk. Dan sepertinya, aku baru saja pingsan, atau mati.


Di Lab Bahasa - 07.58. Sekarang sedang pelajaran bahasa inggris, di depan kelas terlihat dua orang gadis cantik sedang mempresentasikan penemuan coklat, yang sayangnya hanya segelintir siswa yang benar-benar memperhatikannya. Saya rasa, saya tidak termasuk di dalamnya. Maaf, aku terlalu bosan.

Minggu, 20 November 2011

The Words Tell Everything

Hari ini sudah membaca beberapa kalimat yang membuat saya berpikir cukup lama. Yang pertama:

"Titipkanlah cinta kepada orang yang tepat bukan orang yang sempat."

Kalimat di atas membuat saya teringat akan postingan saya dulu yang pernah mengulas tentang kalimat itu dan yang benar-benar membuat saya kepikiran terus-menerus karena yang menuliskan kalimat itu adalah orang yang akhir-akhir ini membuat saya sering posting blog tentang cinta. Ada sedikit rasa sedih mengingat sebenarnya siapa sih orang yang menurut Dia tepat untuk dititipi cinta itu. Dan dari kalimat itu memberi tahuku bahwa ada kemungkinan Dia sedang jatuh cinta. Tapi dengan siapa? Kepada siapa Dia mau menitipkan cinta nya?

Yang kedua:

"Pe-jatuh cinta nggak akan bisa berhenti untuk nyari kabar. Ngecek bbm bolak balik, refresh timeline sampai habis.. Jatuh cinta itu, gelisah."

Kenapa kalimat diatas membuat berpikir karena seakan menyindirku, seakan tahu apa yang sedang kualami akhir-akhir ini. Kalimat itu memang tepat sasaran, dan aku tidak bisa mengelak. Karena hobiku akhir-akhir ini adalah rajin buka twitter, me-refresh timeline terus-terusan untuk mencari kabarnya. Atau yang lebih tidak mungkin lagi, aku selalu harap-harap cemas ketika mendapat sebuah pesan di handphone ku, karena aku selalu berharap bahwa Dia yang mengirimkan pesan itu. Sepertinya aku baru mendapat arti cinta yang terbaru, yaitu gelisah.

Dan yang terakhir:

"U're the reason that I'm smiling all the time."

Selain gelisah, tersenyum juga salah satu efek dari jatuh cinta kurasa. Karena setiap detik, yang ada didalam pikiranku hanya Dia saja, dan memikirkan setiap hal yang menyangkut dengannya, akan membuatku tersenyum secara spontan dan malu sendiri. Jadi...kesimpulan yang dapat kuambil bahwa memikirkan nya adalah salah satu cara untuk tetap awet muda dan bahagia. Apa aku benar?



Di Kamar - 21.51. Maafkan aku kalau akhir-akhir ini yang aku tulis semua nya tentang cinta. Karena sepertinya kadar cinta dalam diriku sudah terlalu banyak. Ups.

Sabtu, 19 November 2011

Broken

Aku tak mengerti apa yang kurasa
Rindu yang tak pernah begitu hebatnya
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu
Meski kau takkan pernah tahu

Baru kusadari
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk seluruh hatiku


***


Jadi kronologis kenapa gue tiba-tiba nge-post secuplik lirik di atas itu adalah waktu gue bimbel dan pas jam istirahat, speaker nya menyanyikan lagu Pupus dari Dewa 19. Dan ya....liriknya sangat menyindir dan menusuk. Saat itu juga gue merasa sangat....menyedihkan.




Di Kamarku - 00.26.

Jumat, 18 November 2011

Malu-Malu Kucing




Bodoh itu ketika kamu tidak sengaja melihatnya dan dia juga melihatmu, namun kamu berpura-pura tidak peduli dan tetap berjalan melewatinya tanpa menegurnya sama sekali, namun dalam hati, kamu sangat berharap bahwa Dia memanggilmu. Betapa beruntungnya kamu ketika akhirnya Dia memanggilmu. Dan betapa bodohnya kamu ketika kamu menoleh, kamu hanya menunjukkan ekspresi polos atau bodoh lebih tepatnya.

Namun bukan salahmu sepenuhnya bila kamu menunjukkan ekspresi bodoh dihadapannya, ketika Dia mengajakmu berbicara tentang sesuatu yang sederhana dan bagimu itu semua adalah sesuatu yang menakjubkan.

Apalagi ketika menurutmu posisi Dia saat berbicara kepadamu sangat sexy dan wow....membuatmu sulit bernapas. Itu benar-benar bukan salahmu. Melainkan sebuah keuntungan bagimu.

Walaupun bukan percakapan yang panjang, tapi itu benar-benar sesuatu. Karena ketika percakapan itu selesai dan kamu berbalik badan, tiba-tiba saja mukamu menjadi merah, panas, dan tak terasa bahwa kamu sedang membuat senyuman. Dan pastinya dalam hati, kamu bersorak gembira sekali karena yang kamu harapkan baru saja terjadi. Dan tidak mungkin kan kamu loncat-loncat sendirian?

Semua itu memang gila. Ternyata efeknya benar-benar menakjubkan, seperti ketika kamu dalam perjalanan pulang menuju rumahmu dan di sepanjang jalan senyum mu itu tidak mereda sedikitpun bahkan semakin lebar. Dan mukamu menjadi sangat merah dan panas.

Intinya dari semua itu adalah sekecil, sesederhana, se-nggak penting apa pun yang menyangkut dengan Dia akan menjadi sangat menakjubkan, terasa benar dan membuat diri kita lupa akan apa pun. Bahkan dapat membuat kita tiba-tiba menjadi orang terbahagia sedunia. Walau hanya diri kita saja yang tahu. Karena kita tidak tahu apa Dia merasakan hal yang sama juga atau tidak.

Namun ingatlah bahwa cinta itu tidak dipaksa atau memaksa, maka biarkanlah berjalan apa adanya. Anggap saja kejadian seperti ini adalah sebuah bonus yang diberikan Tuhan dari kesabaran kita dalam menghadapi jalan yang ditunjukkan-Nya untuk kita.

Tetap optimis saja, karena mencintai itu bukanlah pilihan melainkan takdir. Mau itu sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan, biarkan Tuhan yang mengaturnya. Karena jodoh tidak akan kemana. Ya kan?



Di Kamarku - 23.21.

Kamis, 17 November 2011

Galauness

Ada apa sih dengan kata 'Galau'? Kenapa kata itu rajin sekali mendatangiku? Dan kenapa harus kamu yang menjadikan alasan kata itu datang kepadaku? Aku heran kenapa kata itu bisa datang kapan saja, dimana saja, bahkan di situasi apa pun. Yah lebih mengherankan, kata itu datang tanpa permisi dulu, tiba-tiba saja sudah masuk ke dalam diriku.

Seperti sedang menonton bola di sebuah stadion yang ramai dan berisik, dikelilingi oleh banyak orang, dimana situasi saat itu sama sekali tidak bisa dibilang santai, dan tiba-tiba saja kata itu mendatangimu. Aneh sekali kan? Padahal kamu sedang tidak sendiri, sedang tidak melamun, sedang tidak mendengarkan lagu-lagu yang mellow, dan sedang tidak memikirkan Dia.

Yah bisa dibilang....sangat aneh, karena dilihat dari situasi nya saja tidak mendukung. Apalagi tempatnya. Jadi sebenarnya darimana kata itu datang? Apa ada yang memaksanya mendatangiku? Atau kata itu sendiri yang memang senang tiba-tiba muncul? Dan satu lagi...bagaimana cara mengusirnya?



"Ya Tuhan, apakah Dia juga merasakan hal yang sama ketika aku merasakan hal ini? Karena akan sangat tidak adil ketika aku saja yang terjebak dalam perasaan ini..."




Di Kamarku - 00.05.

Rabu, 16 November 2011

Sebuah Jawaban

Sepertinya kali ini Tuhan mendengar doaku. Tadi siang, dia menjawabnya. Yah bisa dibilang memang bukan itu sebenarnya hal utama yang aku minta, namun bagiku itu amat sangat cukup. Seakan-akan semua kesabaranku telah terbayar. Terima kasih ya Tuhan, kali ini rencana rahasia mu sama sekali tidak 'Failed'. Dan aku benar-benar senang bahwa Engkau memang tidak tidur.

Akibat dari semua itu berhasil membuat sedikit harapanku tumbuh lagi, dan seperti orang gila aku tidak bisa berhenti tersenyum sendiri. Dan berulang kali mengingat-ingat kejadian itu, yang pastinya membuat muka ku merah karna malu. Yah kalau dipikir-pikir kejadian itu terjadi nya sangat mendadak, sama sekali tidak direncanakan olehku. Kalau boleh jujur, aku memang sering menghayalkan kejadian itu terjadi. Walaupun tidak pernah benar-benar berharap itu akan terjadi. Jadi kurasa, kejadian itu memang sudah menjadi bagian dari rencana rahasia Tuhan.

Mungkin kalian yang membaca ini akan berpikir kalau aku sangat aneh, plin-plan, dan moody. Dalam beberapa postingan blog-ku sebelumnya, aku telah menyatakan bahwa aku akan rela melepaskan nya pergi dan berjanji akan membuang jauh-jauh harapan-harapan apa pun. Namun sepertinya saat ini semua janji itu sedikit goyah dan aku dapat merasakan bahwa ada sedikit harapan yang muncul kembali. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana, harus mematikan api harapan itu atau membiarkannya tetap menyala?

Bisa dibilang cintaku kepadamu itu seperti naik Roller Coaster, walaupun sudah dibolak-balik, dibanting kesana kemari, memusingkan, menyakitkan, memabukkan, seru, tapi tetap saja bikin mau naik lagi. Atau mungkin cintaku ini seperti makan sambel, sudah tau pedas tapi tetap saja dilahap juga, karena rasanya hambar kalau tidak pakai sambel. Walaupun mencintai itu menyakitkan, menyiksa, dan membuat bingung, tetap saja pada akhirnya aku akan tetap mencintai nya seperti semula, karena tanpa nya hidupku akan terasa tidak komplit.

Meskipun ada api kecil yang menyala, aku tidak akan berharap terlalu tinggi, karena sepertinya bertahan seperti ini sudah cukup. Aku tidak mau memaksa semua hal harus terjadi sesuai kemauanku atau menggantungkan harapan setinggi langit. Karena aku akan membiarkan semua hal berjalan apa adanya saja sesuai rencana rahasia Tuhan lainnya.



"Semua hal yang menyangkut denganmu itu sangat complicated, namun berkali-kali aku tidak bisa menolaknya..."



Di kamarku - 22.29.

Minggu, 13 November 2011

Love Isn't Just 'Love'



Mencintai....menurutmu mencintai itu apa? Memberikan seluruh jiwamu kepada seseorang yang kamu cintai? Merelakan dirimu dimiliki seutuhnya oleh seseorang yang kamu cintai? atau...membisikannya "Aku cinta kamu"?

Mencintai bukanlah sekedar mencintai saja. Mencintai juga bukan sekedar kata cinta yang dilontarkan dari bibirmu. Mencintai lebih kepada bagaimana kamu memperlakukan orang yang kamu cintai dengan sebaik-baiknya, dengan kasih sayang, dengan cinta. Mencintai berarti rela membagi ruang hatimu dengannya, bahkan seluruhnya. Karena mencintai itu belajar untuk berbagi, untuk adil.

Mencintai juga bukan sekedar perasaan yang tiba-tiba tumbuh saja tanpa kita ketahui. Mencintai berarti berani menerima kekurangan nya, luar dan dalam. Karena sebelum kamu mengatakan 'Cinta', kamu harus memastikan kalau kamu tahu dirinya seutuhnya. Karena mecintai adalah saling mengerti.

Mencintai tidak egois. Mencintai itu membuat orang yang kamu cinta bahagia. Bukannya menganggap nya sebagai tahanan. Yang selalu dilarang untuk ini untuk itu. Karena mencintai tidak membatasi seseorang untuk melakukan hal apa pun.

Namun mencintai tidak selamanya harus berbunga-bunga atau deg-degan. Terkadang mencintai itu menyakitkan. Dimana kamu tidak dapat melepas orang yang kamu cintai itu dari hatimu. Ketika perasaan itu sudah terlanjur tertanam cukup dalam. Karena mencintai itu sebuah pengorbanan, yang harus dilalui dengan hati yang lapang.




Mencintai bukan sekedar kata 'Cinta'. Melainkan bagaimana kamu membuatnya selalu tersenyum walaupun kamu tidak pernah membisikannya "Aku cinta kamu" di telinga nya. Karena mencintai itu ikhlas.




Di Kamarku - 21.07.

If Shoes Could Kill


Ga heran kalo sepatu ini bisa ngebunuh.....ckckck gimana nggak ya kalo sepatu ini punya senjata, dan senjata nya ga tanggung-tanggung yaitu pisau. Yep sepatu ini memang sengaja dibuat seperti sepatu untuk ice-skating, tapi bukan berarti beneran untuk ice skating lho, cuma mirip aja. Dan siapa sih yang akan ice-skating dengan sepatu ber-hak 12 cm seperti ini? Bisa-bisa malah jatuh kali ya....

FYI, sepatu ini di desain dan di produksi oleh rumah mode terkenal yaitu DSquared2 dengan harga yang ga bisa dibilang murah. Sepatu ini terbuat dari bahan kulit berwarna hitam, dan pisau nya terbuat dari metal yang tajam. Hmm...berarti memakainya saja juga harus hati-hati ya.

Kegunaan sepatu ini juga banyak dipertanyakan oleh banyak orang yang menganggap ide ini sangat aneh. Namun kembali ke kita bagaimana untuk menilainya, bisa dianggap sebagai seni juga kan. Jadi, siapa yang berani pakai sepatu ini buat jalan-jalan ke mall, belanja, atau hanya jalan keliling kota? Tunjuk tangan ya!!!

Kamis, 10 November 2011

Rencana Rahasia Tuhan

Ada kalanya ketika hidup tidak selalu menyenangkan. Atau tidak sesuai dengan keinginan. Seperti menjalankan misi yang gagal, padahal sudah melalui berbagai cara, dengan plan A, plan B, dan plan plan seterusnya. Tapi, kalau Tuhan memang tidak menghendaki, ya mau gimana lagi? Kita hanya sebuah titik kecil. Tidak ada apa-apa nya dibanding Dia.

Bila tidak suka dengan rencana Nya, mau tidak mau kita harus tetap ikhlas menerimanya. Namun dalam masalah ini, bagaimana cara nya untuk ikhlas yang benar-benar ikhlas?

Ikhlas itu sulit. Apalagi harus ikhlas untuk melepas pergi seseorang yang pernah membuat hari-hari kita dijalani dengan rasa deg-degan. Padahal orang itu beredar di kehidupan kita, setiap hari. Dan disitulah hal tersulit dari ikhlas, dimana kamu harus terjebak dalam satu ruangan, selama 7 setengah jam sehari, dari senin sampai jumat. Apalagi kalau ada pendalaman materi selama 5 jam setiap hari sabtu. Betapa sering nya intensitas pertemuan yang memang mengharuskan untuk bertemu disaat kita dalam proses untuk mengikhlaskannya pergi. Sangat menyakitkan bukan?

Lagi-lagi walaupun semua itu menyakitkan, kita tidak berhak untuk marah. Karena semua itu Tuhan yang mengatur dan sepertinya semua yang Tuhan lakukan tidak mungkin salah. Kurasa Tuhan punya sebuah rencana rahasia, yang sangat rapat dijaganya. Kita hanya harus sabar dan ikhlas menjalaninya, karena Tuhan tidak akan mempersulit jalan kita. Mungkin dengan berdoa kepada-Nya akan sangat membantu. Semoga saja.

Dan pada detik-detik dimana semua itu terasa sangat menyakitkan, contohnya seperti, melihat seseorang itu sedang flirting dengan perempuan lain di depan mata kita dan kita hanya bisa melihatnya, tidak bisa berbuat apa-apa. Seakan dunia terbalik saat itu juga. Bahkan untuk marah pun percuma. Dia bukan sesuatu yang harus dipertahankan. Terlebih, itu memang hak nya untuk melakukan hal semacam itu. Mau itu di depanku atau di depan orang lain.

Sepertinya aku harus menggaris bawahi kata ikhlas. Karena sepertinya ikhlas memiliki peran penting dalam hal ini. Walaupun terkadang, ikhlas saja tidak membuat rasa sakit itu hilang, hanya berkurang. Namun dari kata itu aku tahu, bahwa Tuhan telah menuntunku ke jalan yang benar, yang telah memberi tahuku bahwa aku telah menyukai orang yang salah. Tuhan benar, aku yang salah.

Tuhan sudah sangat baik. Mungkin kata 'Terima Kasih' saja tidak akan cukup. Dan aku berharap, rencana rahasia Tuhan akan sebanding dengan ini semua. Semoga saja tidak ada kata 'Failed' dalam rencana Tuhan. Amin.



Di Kamarku - 21.49. Hari ini sangat melelahkan. Dan besok ada dua ulangan pada jam pertama dan kedua. Parahnya aku baru 60% siap, jadi aku butuh doa siapa pun yang membaca ini. Terima kasih banyak.

Senin, 07 November 2011

Terima Kasih

Aku menginginkanmu, namun aku tidak ingin....


Mungkin kalian akan berpikir kalau aku orang yang plin-plan. Kata-kata diatas sudah cukup jelas sepertinya. Aku juga tidak mengerti dengan maksud dari kalimat itu. Aku hanya merasakannya saja. Seperti tiba-tiba kalimat itu muncul di dalam kepalaku, memintaku untuk menyetujuinya. Kurasa, dia benar.

Sebagian diriku berkata menginginkan seseorang disana, namun disaat yang bersamaan, sisi lain diriku berkata tidak ingin. Seakan berlomba-lomba untuk menyuarakan keinginannya, yang semakin lama membuat perasaanku ingin meledak. Seperti ada sesuatu yang sudah menggunung. Namun aku tidak bisa begitu saja mengeluarkannya. Semua ini tanpa alasan yang pasti. Hanya karena perasaan saja. Yang sepertinya dikarenakan oleh seseorang disana.

Sebagian diriku yang menginginkan orang itu berkata bahwa aku memiliki perasaan terlalu dalam terhadapnya dan sebaiknya jangan terus-menerus dipendam. Lalu sebagian diriku yang lain berkata kalau hal itu mustahil, sudah tidak ada jalan menuju ke arah itu, dan rasanya memang tidak mungkin.

Mungkin memang sudah saatnya aku untuk melupakanmu. Sudah saatnya menghapus semua memori tentangmu. Dan sudah saatnya berhenti berharap akan sesuatu yang lebih darimu. Karena dengan cara itu saja peperangan batin di dalam diriku selesai. Dan dengan begitu aku bisa berpindah haluan dan mencapai tujuanku, tanpa terbebani oleh perasaan-perasaan ini.



Terima kasih sudah repot-repot mengetik setiap kata-kata, terima kasih sudah meluangkan sedikit waktumu untukku, terima kasih sudah membawakanku keripik apel, terima kasih sudah memberiku semangat, terima kasih atas segalanya. Semua itu sangat manis.




Di Kamarku - 23.11. Ditemani Naif yang sedang menyanyikan Posesif-nya untukku seorang.

Sabtu, 05 November 2011

Sendiri

Aku bersembunyi di dalam kamar. Seorang diri. Tak tahu harus melakukan apa. Hanya menatap langit-langit kamarku dan berguling-guling saja di atas kasur. Dengan selimut menutupi seperempat tubuhku. Yang semakin lama sprei nya menjadi kusut karena ulahku. Udara dingin yang dihasilkan dari AC kamarku semakin menusuk tubuhku. Kesunyian yang menemaniku seakan menjadi teman setia saat itu.

Tak sengaja aku melihat sebuah novel terjemahan yang baru saja kubeli, judulnya Hex Hall. Tanpa basa-basi langsung saja ku sambar. Dan kubolak-balik lembar demi lembar. Tak terasa setengah jam telah berlalu. Kira-kira tak sampai setengah buku yang berhasil aku baca. Tak lama setelah itu aku menjadi bosan dan turun dari kasur untuk mengembalikannya ke tempat semula, yaitu di meja belajarku.

Aku termenung. Memikirkan hal apa lagi yang belum aku lakukan. Tiba-tiba saja aku teringat akan sebuah kuteks yang kubeli berbarengan dengan novel itu. Cat nya berwana pink pucat dengan sedikit sentuhan glitter. Warnanya tidak menarik perhatian karena menyerupai warna kulitku. Namun sangat cantik. Aku mengoleskan nya dengan hati-hati agar tidak belepotan ke setiap jari-jari tanganku. Ketika menunggu kuteks nya kering, kembali aku termenung.

Mungkin mendengarkan lagu bukanlah pilihan yang buruk. Sehingga aku langsung mengambil handphone ku serta headsetnya. Aku mendengarkan musik yang bernyanyi untukku sambil menatap kuku-kuku ku yang telah tercat dengan cantik. Aku lupa tapi kurasa sudah 10 lagu yang terputar. Aku bosan. Dan seperti biasa kembali memikirkan hal apa lagi yang belum kulakukan.

Dan sepertinya tidak ada hal lain yang bisa kulakukan. Semua majalah telah kubaca, aku sedang tidak mood untuk nonton dvd dan malas untuk membuka notebook ku. Dan pada saat itu aku benar-benar merasa sangat kesepian. Benar-benar sendiri. Benar-benar merasa jomblo. Dan entah kenapa saat itu aku sangat mempermasalahkannya. Mungkin hal itu akan berlangsung terus selama aku menjomblo dan aku berpikir betapa menyedihkannya hidupku.

***

Kuteks, novel, musik, majalah dan dvd adalah sahabat terbaik wanita. Namun ada kalanya ketika semua itu terasa tidak berguna disaat seorang wanita membutuhkan sebuah kasih sayang dari seorang lelaki. Kita memang sudah dihujani kasing sayang yang banyak dari keluarga, namun jenis kasih sayang itu berbeda. Aku juga tidak tahu apa yang membedakannya, hanya saja....berbeda. Bisa dibilang yang dibutuhkan saat itu adalah seorang pelindung. Dan memang benar, wanita SANGAT butuh pelindung.



Jadi kalau begitu.....dimana pelindungku saat ini?




Di Kamarku - 22.23. Terdengar suara takbir yang saling bersaut-sautan diluar sana. Entah dari masjid mana, yang pasti banyak sekali. Yak benar, besok Idul Adha, dan betapa tidak beruntungnya aku karena bsk tdk bisa ikut sholat Ied karena tamu bulanan yang datang diwaktu yang tidak tepat. #deepsigh

Rabu, 02 November 2011

Langit Dan Awan

Siang itu, langit kelabu kembali datang
Memberi pesan bahwa hujan akan segera menyusul
Angin dingin mengusap wajahku
Memainkan anak rambutku yang tak terikat

Aku sedang sendiri
Menatap ke garis horizon
Mengamati awan-awan yang pergi berarakan
Meninggalkan langit sendiri

Sepertinya langit sedih
Dia kesepian
Sehingga air mata nya jatuh tak terbendung
Mengalir banyak sekali
Aku kasihan melihatnya

Lalu aku memanggilnya
Dia hanya menatapku
Aku berniat menawarkan bahuku
Terlihat bibirnya membentuk senyuman

Aku bertanya, "Kenapa kamu bersedih?"
"Aku merasa tidak lengkap" jawab sang langit
Aku sama sekali tidak mengerti, "Maksudmu apa? Aku tidak mengerti"
Lalu dengan tersedu-sedu sang langit menjelaskan semuanya
Dia bilang, "Aku dan awan selalu berdampingan, tetapi baru saja awan meninggalkanku sendiri disini"
Aku menghiburnya sampai tangisnya mereda

Langit masih bersedih
Dia kebingungan
Aku pun menghiburnya
Dia sangat senang
Dan tersungging senyuman tipis di bibirnya



Di Kamar - 23.14. Malam ini entah kenapa aku ingin bercerita banyak sampai-sampai aku diam-diam meminjam hp adikku untuk membuka internet karena pulsaku habis.

Jatuh Cinta

Jatuh cinta. Menyimpan banyak arti yang tersembunyi. Tergantung darimana kita menilai dan memahaminya. Aku saja tidak tahu seperti apa itu jatuh cinta. Aku tidak pernah melihatnya, bahkan menyentuhnya. Apa jatuh cinta itu rasa nya seperti mendapat sesuatu yang kita damba-dambakan? Apa jatuh cinta itu sebuah permainan yang kalau bosan dengan mudahnya dapat ditinggalkan? Atau....apa jatuh cinta itu rasanya seperti kopi? Rasanya manis sekaligus pahit?

Aku memang tidak pernah melihatnya dan menyentuhnya, namun aku pernah merasakannya. Sedang. Namun aku tidak tahu jatuh cinta apa yang sedang aku alami. Tapi yang pasti, aku akan bertingkah sangat bodoh atau jaim bila berada di dekatnya. Aku akan tergagap ketika berbicara dengannya. Aku akan melihat kesana-kemari ketika Dia sedang menatapku. Aku akan mencari-cari sosoknya diantara kerumunan orang-orang. Bahkan aku selalu melihatnya diam-diam selama jam pelajaran. Jadi, jatuh cinta apa ini?

Mungkin sebenarnya jatuh cinta itu adalah setiap hal selalu bersangkutan dengan Dia. Tak peduli hal apa yang sedang kita lakukan. Tak peduli seberapa penting hal yang sedang kita kerjakan. Pasti, namanya akan selalu ada di dalam pikiran. Seakan dengan memikirkannya kita dapat merasakannya berada di dekat kita. Dan secara tak langsung telah menyemangati setiap hal yang sedang kita lakukan.

Tapi...apa jatuh cinta harus saling memiliki? Dan kenapa jatuh cinta harus saling memiliki? Pertanyaan itu selalu muncul akhir-akhir ini tanpa kuminta. Aku bingung menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Aku tidak tahu. Benar-benar tidak tahu. Namun satu hal yang kutahu, bahwa jatuh cinta itu tidak bisa dipaksa dan memaksa. Karena jatuh cinta adalah sebuah persetujuan dari dua pribadi yang berbeda. Ibarat sepatu yang selalu berdampingan, kanan dan kiri. Yang tidak akan berguna bila salah satunya hilang.

Jatuh cinta adalah harapan. Harapan yang datang dari setiap orang yang merasakannya. Terkadang harapan itu tidak selalu terjawab sesuai keinginan. Pada akhirnya, rasa kecewalah yang menggantikannya. Namun rasa kecewa itu tidak mungkin akan langsung membunuh harapan itu. Karena harapan-harapan tersebut terbentuk dari perasaan yang kuat. Dan aku mengerti bagaimana rasanya, karena ya....aku sedang mengalaminya juga.

Seperti namanya, jatuh cinta, kita memang terjatuh. Namun tergantung kita jatuh ke lubang yang mana. Ketika harapan itu terjawab, kita akan terjatuh ke lubang kebahagiaan. Sebaliknya, jika harapan itu digantungkan terlalu tinggi dan tidak terjawab maka kita akan jatuh ke lubang kesedihan. Maka berhati-hatilah. Jangan bermain-main dengan jatuh cinta.


Kurasa aku tidak salah ketika aku bilang jatuh cinta mempunyai banyak arti. Dan tentunya sangat membingungkan dan merepotkan. Jadi kusarankan, ketika kamu sedang jatuh cinta, berhati-hatilah jangan sampai tersesat.



Di Kamar - 21.48.

A Moment

Hari demi hari telah terlewat tanpa kusadari. Betapa sibuknya pikiran ini sampai-sampai setiap hal yang kualami tak terasa. Aku sudah maklum dengan langit yang cengeng. Dengan cuaca yang sama sekali tidak seperti Jakarta. Dengan udara musim hujan yang setiap hari menggelitik kulitku. Walau terkadang sangat menyebalkan disaat aku harus berangkat sekolah. Tapi tak apalah, aku sangat menyukai suasana ini. Seakan mereka memberitahuku kalau sekarang sudah berganti bulan. Lagi.

Yah... sekarang sudah masuk bulan November. Sudah berbulan-bulan berlalu sejak momen itu terjadi. Baru akhir-akhir ini aku sadari kalau semua hal yang bermasalah diantara kita sudah dimulai sejak saat itu. Mungkin kalau saat itu tidak terjadi, aku tidak akan seperti ini. Aku merasa seperti orang bodoh yang terjatuh ke lubang yang sama berkali-kali, walau aku sudah tahu konsekuensi nya. Namun lagi-lagi, aku terlalu terbuai oleh semua yang ada pada dirimu. Dan sulit rasanya untuk menolak.

Mungkin memang kamu hanya sebuah titipan saja, yang tidak sengaja dititipi kepadaku, yang sewaktu-waktu dapat diambil lagi. Yang artinya, aku tidak berhak memilikinya.



Di Kamar - 20.57. Aku baru saja menyelesaikan membaca sebuah novel terjemahan yang lumayan tebal. Dan kalau kamu mau tahu, aku sedang kedinginan, karena entah kenapa AC kamarku menjadi sangat dingin. Atau karena cuaca nya diluar sedang hujan? Hmm siapa tahu.