Senin, 28 November 2011

Dia + Belajar = Patah Hati

Selamat malam para pembaca yang sudah baik hati mau mampir kesini. Kali ini mau posting sedikit sebelum aku tidur. Yah kalau kalian bisa lihat, keadaan ku saat ini sangat menyedihkan dengan kantung hitam yang menggantung di bawah kedua mataku. Bisa dibilang akhir-akhir ini aku sangat kurang istirahat. Yah mau gimana lagi, aku sudah kelas 3 dan sebentar lagi akan menghadapi UAN dan SNMPTN yang terlihat sangat mengerikan dan aku selalu berharap agar waktu berjalan lambat. Mau tidak mau sebagai pelajar kelas 3 aku harus menyiapkan semuanya sendiri, yang berakibat hari-hariku dipadati oleh belajar, belajar, dan belajar. Hmm kalau dihitung-hitung mungkin 3/4 bagian dari seminggu itu diisi dengan belajar, seperti sekolah (memang kewajiban), o-friends (juga kewajiban), dan pendalaman materi (sayangnya juga kewajiban). Bisa disimpulkan semua kegiatan itu tidak mungkin aku tinggalkan seenak jidatku dan dengan rela harus mengorbankan waktu istirahat dan jalan-jalanku. Kalau sudah begini...ya harus pasrah saja, namun terkadang semua itu membuat stress.

Faktor lain yang ikut ambil bagian membuat tubuh ini kelimpungan adalah Dia. Hmm.. Dia juga membuat pikiranku kacau. Karena saat ini aku sedang berjuang memerankan akting sebaik mungkin didepannya, yang memang menuntutku untuk dilakukan. Semua itu aku lakukan agar apa-pun-itu yang sedang aku rasakan cepat menjadi tawar kembali. Aku sudah sangat capek dengan ini semua. Namun aku juga tidak tahu bagaimana mengakhirinya. Tidak mungkin kan tiba-tiba bilang "Dadah" langsung di depan mukanya? Jadi kurasa dengan nemakai topeng cuek, jutek, dan acuh tak acuh adalah jalan terbaik yang akan membuat keadaan menjadi mendingin. Pokoknya prinsipku kali ini, aku tidak mau memulai duluan, dalam konteks apa pun. Lebih baik diam saja, aku tidak peduli kalau Dia berpikiran aku sombong atau apalah, yang terpenting aku bisa menetralisir apa-pun-itu yang sedang aku rasakan.

Kedua hal itu sudah sangat membebani hidupku dan semoga saja tidak ada hal lain yang tiba-tiba datang mau ikut menyusahkan hidupku juga. Mungkin kalau masalah belajar aku masih bisa kompromi karena aku memang membutuhkannya dan aku hanya butuh beberapa hari libur untuk mengobati pikiran yang penuh dengan rumus-rumus. Tapi kalau sudah menyerempet ke masalah Dia, aku tidak tahu lagi harus bagaimana, tidak mungkin kan aku menyuruhnya pergi? Jadi mau tidak mau setiap hari aku harus memakai topeng itu agar Dia tidak bisa melihat apa-pun-itu yang sedang aku rasakan.


*Psst...jangan tanyakan aku siapa 'Dia' ok?


Di Kamar - 22.58

Tidak ada komentar:

Posting Komentar