Ada kalanya ketika hidup tidak selalu menyenangkan. Atau tidak sesuai dengan keinginan. Seperti menjalankan misi yang gagal, padahal sudah melalui berbagai cara, dengan plan A, plan B, dan plan plan seterusnya. Tapi, kalau Tuhan memang tidak menghendaki, ya mau gimana lagi? Kita hanya sebuah titik kecil. Tidak ada apa-apa nya dibanding Dia.
Bila tidak suka dengan rencana Nya, mau tidak mau kita harus tetap ikhlas menerimanya. Namun dalam masalah ini, bagaimana cara nya untuk ikhlas yang benar-benar ikhlas?
Ikhlas itu sulit. Apalagi harus ikhlas untuk melepas pergi seseorang yang pernah membuat hari-hari kita dijalani dengan rasa deg-degan. Padahal orang itu beredar di kehidupan kita, setiap hari. Dan disitulah hal tersulit dari ikhlas, dimana kamu harus terjebak dalam satu ruangan, selama 7 setengah jam sehari, dari senin sampai jumat. Apalagi kalau ada pendalaman materi selama 5 jam setiap hari sabtu. Betapa sering nya intensitas pertemuan yang memang mengharuskan untuk bertemu disaat kita dalam proses untuk mengikhlaskannya pergi. Sangat menyakitkan bukan?
Lagi-lagi walaupun semua itu menyakitkan, kita tidak berhak untuk marah. Karena semua itu Tuhan yang mengatur dan sepertinya semua yang Tuhan lakukan tidak mungkin salah. Kurasa Tuhan punya sebuah rencana rahasia, yang sangat rapat dijaganya. Kita hanya harus sabar dan ikhlas menjalaninya, karena Tuhan tidak akan mempersulit jalan kita. Mungkin dengan berdoa kepada-Nya akan sangat membantu. Semoga saja.
Dan pada detik-detik dimana semua itu terasa sangat menyakitkan, contohnya seperti, melihat seseorang itu sedang flirting dengan perempuan lain di depan mata kita dan kita hanya bisa melihatnya, tidak bisa berbuat apa-apa. Seakan dunia terbalik saat itu juga. Bahkan untuk marah pun percuma. Dia bukan sesuatu yang harus dipertahankan. Terlebih, itu memang hak nya untuk melakukan hal semacam itu. Mau itu di depanku atau di depan orang lain.
Sepertinya aku harus menggaris bawahi kata ikhlas. Karena sepertinya ikhlas memiliki peran penting dalam hal ini. Walaupun terkadang, ikhlas saja tidak membuat rasa sakit itu hilang, hanya berkurang. Namun dari kata itu aku tahu, bahwa Tuhan telah menuntunku ke jalan yang benar, yang telah memberi tahuku bahwa aku telah menyukai orang yang salah. Tuhan benar, aku yang salah.
Tuhan sudah sangat baik. Mungkin kata 'Terima Kasih' saja tidak akan cukup. Dan aku berharap, rencana rahasia Tuhan akan sebanding dengan ini semua. Semoga saja tidak ada kata 'Failed' dalam rencana Tuhan. Amin.
Di Kamarku - 21.49. Hari ini sangat melelahkan. Dan besok ada dua ulangan pada jam pertama dan kedua. Parahnya aku baru 60% siap, jadi aku butuh doa siapa pun yang membaca ini. Terima kasih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar