Jumat, 18 November 2011

Malu-Malu Kucing




Bodoh itu ketika kamu tidak sengaja melihatnya dan dia juga melihatmu, namun kamu berpura-pura tidak peduli dan tetap berjalan melewatinya tanpa menegurnya sama sekali, namun dalam hati, kamu sangat berharap bahwa Dia memanggilmu. Betapa beruntungnya kamu ketika akhirnya Dia memanggilmu. Dan betapa bodohnya kamu ketika kamu menoleh, kamu hanya menunjukkan ekspresi polos atau bodoh lebih tepatnya.

Namun bukan salahmu sepenuhnya bila kamu menunjukkan ekspresi bodoh dihadapannya, ketika Dia mengajakmu berbicara tentang sesuatu yang sederhana dan bagimu itu semua adalah sesuatu yang menakjubkan.

Apalagi ketika menurutmu posisi Dia saat berbicara kepadamu sangat sexy dan wow....membuatmu sulit bernapas. Itu benar-benar bukan salahmu. Melainkan sebuah keuntungan bagimu.

Walaupun bukan percakapan yang panjang, tapi itu benar-benar sesuatu. Karena ketika percakapan itu selesai dan kamu berbalik badan, tiba-tiba saja mukamu menjadi merah, panas, dan tak terasa bahwa kamu sedang membuat senyuman. Dan pastinya dalam hati, kamu bersorak gembira sekali karena yang kamu harapkan baru saja terjadi. Dan tidak mungkin kan kamu loncat-loncat sendirian?

Semua itu memang gila. Ternyata efeknya benar-benar menakjubkan, seperti ketika kamu dalam perjalanan pulang menuju rumahmu dan di sepanjang jalan senyum mu itu tidak mereda sedikitpun bahkan semakin lebar. Dan mukamu menjadi sangat merah dan panas.

Intinya dari semua itu adalah sekecil, sesederhana, se-nggak penting apa pun yang menyangkut dengan Dia akan menjadi sangat menakjubkan, terasa benar dan membuat diri kita lupa akan apa pun. Bahkan dapat membuat kita tiba-tiba menjadi orang terbahagia sedunia. Walau hanya diri kita saja yang tahu. Karena kita tidak tahu apa Dia merasakan hal yang sama juga atau tidak.

Namun ingatlah bahwa cinta itu tidak dipaksa atau memaksa, maka biarkanlah berjalan apa adanya. Anggap saja kejadian seperti ini adalah sebuah bonus yang diberikan Tuhan dari kesabaran kita dalam menghadapi jalan yang ditunjukkan-Nya untuk kita.

Tetap optimis saja, karena mencintai itu bukanlah pilihan melainkan takdir. Mau itu sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan, biarkan Tuhan yang mengaturnya. Karena jodoh tidak akan kemana. Ya kan?



Di Kamarku - 23.21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar