Siang itu, langit kelabu kembali datang
Memberi pesan bahwa hujan akan segera menyusul
Angin dingin mengusap wajahku
Memainkan anak rambutku yang tak terikat
Aku sedang sendiri
Menatap ke garis horizon
Mengamati awan-awan yang pergi berarakan
Meninggalkan langit sendiri
Sepertinya langit sedih
Dia kesepian
Sehingga air mata nya jatuh tak terbendung
Mengalir banyak sekali
Aku kasihan melihatnya
Lalu aku memanggilnya
Dia hanya menatapku
Aku berniat menawarkan bahuku
Terlihat bibirnya membentuk senyuman
Aku bertanya, "Kenapa kamu bersedih?"
"Aku merasa tidak lengkap" jawab sang langit
Aku sama sekali tidak mengerti, "Maksudmu apa? Aku tidak mengerti"
Lalu dengan tersedu-sedu sang langit menjelaskan semuanya
Dia bilang, "Aku dan awan selalu berdampingan, tetapi baru saja awan meninggalkanku sendiri disini"
Aku menghiburnya sampai tangisnya mereda
Langit masih bersedih
Dia kebingungan
Aku pun menghiburnya
Dia sangat senang
Dan tersungging senyuman tipis di bibirnya
Di Kamar - 23.14. Malam ini entah kenapa aku ingin bercerita banyak sampai-sampai aku diam-diam meminjam hp adikku untuk membuka internet karena pulsaku habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar