Rabu, 16 November 2011

Sebuah Jawaban

Sepertinya kali ini Tuhan mendengar doaku. Tadi siang, dia menjawabnya. Yah bisa dibilang memang bukan itu sebenarnya hal utama yang aku minta, namun bagiku itu amat sangat cukup. Seakan-akan semua kesabaranku telah terbayar. Terima kasih ya Tuhan, kali ini rencana rahasia mu sama sekali tidak 'Failed'. Dan aku benar-benar senang bahwa Engkau memang tidak tidur.

Akibat dari semua itu berhasil membuat sedikit harapanku tumbuh lagi, dan seperti orang gila aku tidak bisa berhenti tersenyum sendiri. Dan berulang kali mengingat-ingat kejadian itu, yang pastinya membuat muka ku merah karna malu. Yah kalau dipikir-pikir kejadian itu terjadi nya sangat mendadak, sama sekali tidak direncanakan olehku. Kalau boleh jujur, aku memang sering menghayalkan kejadian itu terjadi. Walaupun tidak pernah benar-benar berharap itu akan terjadi. Jadi kurasa, kejadian itu memang sudah menjadi bagian dari rencana rahasia Tuhan.

Mungkin kalian yang membaca ini akan berpikir kalau aku sangat aneh, plin-plan, dan moody. Dalam beberapa postingan blog-ku sebelumnya, aku telah menyatakan bahwa aku akan rela melepaskan nya pergi dan berjanji akan membuang jauh-jauh harapan-harapan apa pun. Namun sepertinya saat ini semua janji itu sedikit goyah dan aku dapat merasakan bahwa ada sedikit harapan yang muncul kembali. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana, harus mematikan api harapan itu atau membiarkannya tetap menyala?

Bisa dibilang cintaku kepadamu itu seperti naik Roller Coaster, walaupun sudah dibolak-balik, dibanting kesana kemari, memusingkan, menyakitkan, memabukkan, seru, tapi tetap saja bikin mau naik lagi. Atau mungkin cintaku ini seperti makan sambel, sudah tau pedas tapi tetap saja dilahap juga, karena rasanya hambar kalau tidak pakai sambel. Walaupun mencintai itu menyakitkan, menyiksa, dan membuat bingung, tetap saja pada akhirnya aku akan tetap mencintai nya seperti semula, karena tanpa nya hidupku akan terasa tidak komplit.

Meskipun ada api kecil yang menyala, aku tidak akan berharap terlalu tinggi, karena sepertinya bertahan seperti ini sudah cukup. Aku tidak mau memaksa semua hal harus terjadi sesuai kemauanku atau menggantungkan harapan setinggi langit. Karena aku akan membiarkan semua hal berjalan apa adanya saja sesuai rencana rahasia Tuhan lainnya.



"Semua hal yang menyangkut denganmu itu sangat complicated, namun berkali-kali aku tidak bisa menolaknya..."



Di kamarku - 22.29.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar