Sabtu, 01 Oktober 2011

Pangeran Kecilku

Kita sudah saling mengenal sejak kita masih kecil. Seperti nya saat itu aku masih SD/TK dan kamu masih SD.


Pertama kali kita bertemu di acara pernikahan om ku dengan tante kamu. Di acara itu aku, kamu dan sepupu perempuan ku menjadi peri kecil yang menemani pengantin. Aku ingat saat itu aku memakai dress batik berpotongan backless dan kamu memakai tuxedo warna hitam serta sepatu pantofel hitam. Saat mengantar om ku dan tante kamu ke pelaminan, kamu berjalan di tengah-tengah antara aku dan sepupuku. Aku dan sepupuku bertugas melempari bunga-bunga melati ke jalan menuju pelaminan.

Saat itu kita tidak terlalu mengenal dan diam-diam aku akhirnya tahu namamu. Kamu dipanggil Bobos. Kamu memiliki tinggi tubuh yang tak jauh dariku, kulit kamu sawo matang, dan rambut kamu tidak gondrong. Kamu tidak jelek, kamu sangat manis. Dan satu lagi, kamu meiliki gigi yang putih dan rapi.

Alhasil, sepanjang acara itu aku selalu memperhatikanmu, namun aku tidak berani mengajakmu berbicara. Aku sangat malu. Padahal ada banyak pertanyaan di pikiranmu tentang kamu. Dan aku sangat penasaran akan kamu. Akhirnya aku hanya bisa membahas tentang dirimu dengan sepupuku. Kita diam-diam membicarakanmu. Saat itu, aku tidak tahu apakah sepupuku juga tertarik denganmu atau tidak, tapi kalau pun iya, aku akan dengan rela berbagi dengannya. Ya begitulah anak-anak.

***

Tahun demi tahun sudah terlewati. Aku dan kamu sekarang bukan anak kecil lagi. Kita tidak sering bertemu. Mungkin dalam setahun tidak lebih dari 5x pertemuan. Kita bertemu di saat acara keluarga atau acara ulang tahun Chika, anak om dan tanteku (yang juga om dan tante kamu), yang artinya hanya terjadi sekali dalam setahun. Dan tetap saja, kita hanya diam-diaman dan tidak ada diantara kita berdua yang memulai obrolan terlebih dahulu. Namun kurasa kita sama-sama malu. Terkadang aku iri dengan mama ku. Dia bisa mengobrol dengan ibu nya. Sedangkan aku tidak.

Aku dan kamu bertemu lagi waktu itu pada tanggal 26 Desember 2010. Saat itu adikku sedang sunat, dan papa merayakannya besar-besaran di Aula RS. Dharmais. Acara nya tidak jauh beda seperti acara pernikahan. Saat itu aku, adikku, papa dan mama duduk di atas pelaminan, dan dengan sekilas dan sangat cepat aku tidak sengaja melihatmu jauh di dalam kerumunan orang-orang dan kamu melihatku juga. Namun hanya terjadi beberapa detik saja. Dan sampai acara selesai aku tidak berhasil menemukanmu lagi. Semua rasa kecewa dengan rela aku telan bulat-bulat.

Dan hari ini, siang ini, aku bertemu denganmu lagi. Itu pun karena ada acara ulang tahun Chika. Sebenarnya saat aku tahu tentang acara itu, dengan secepat kilat aku sudah mengira kalau kamu pasti datang. Dan benar saja, kamu datang setengah jam lebih lama darpada aku. Masih segar rasanya ingatanku tentangmu tadi siang. Kamu tidak banyak berubah dibanding dengan kamu yang aku lihat saat acara sunatan adikku tahun lalu. Kamu masih memiliki gigi putih dan rapi, sekarang kamu lebih hitam tapi tetap manis di mataku. Sekarang kamu lebih tinggi daripada aku, dan rambut kamu sedikit gondrong namun rapi. Kamu memakai T-shirt warna coklat, jeans biru dongker dan sepatu converse hitam yang bertali putih.

Kita berada di tempat yang sama namun lagi-lagi kita tetap diam-diaman. Kalau tidak salah, dari pertama kali kita bertemu sampai hari ini, kita belum pernah mengobrol. Oh, sangat menyedihkan. Dan sesekali mataku dan matamu saling bertubrukan. Dan setiap hal itu terjadi, tiba-tiba saja namamu muncul di pikiranku. Aku hanya dapat memperhatikanmu dan aku menjadi sangat jaim didekatmu. Tiba-tiba aku berpikir, kira-kira kamu sudah punya pacar atau belum ya. Semoga saja belum. Ya Tuhan semoga saja belum.

Dan satu hal yang membuat pertemuanku dengan kamu menjadi lebih bermakna adalah kamu menyalami ku saat kamu berpamitan pulang. Rasanya aku masih bisa merasakan tanganmu walaupun kejadian itu sudah lewat. Seketika aku sangat sedih menyadari bahwa pertemuan kita sudah selesai. Seakan waktu berjalan sangat cepat.

Aku masih kangen kamu. Aku harap secepatnya kita bisa bertemu lagi..



...Ya Tuhan aku berharap suatu saat nanti aku dan dia bisa mengobrol dengan leluasa dan apa pun yang terjadi setelah itu, aku dan dia semakin dekat dan saling mengenal lebih jauh, amin....





Di kamarku - 23.00. Aku mencuri-curi waktu untuk menulis blog karena mama sudah bawel menyuruhku tidur. Dan Good Night xD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar