Di depanku terhampar pohon-pohon cemara yang saling berdampingan
Dari tempatku berdiri juga terlihat pegunungan yang ujungnya tertutup es
Ya...sekarang sedang musim dingin dan semua nya tertutupi salju
Udara beku menyapaku perlahan, memainkan rambutku
Namun aku sudah siap dengan pakaian musim dingin yang sangat tebal
Tak lupa aku memakai sarung tangan serta sepatu bot coklatku
Untuk beberapa menit, semua itu membuatku terbisu
Membuatku termenung memikirkan suatu hal
Namun kebisuan itu tak berlangsung lebih lama
Karena tiba-tiba saja, ada seorang gadis kecil yang menghampiriku
Dengan senyuman khas anak kecil dan sorot mata jenaka
Dia menyapaku dengan sangat riang
Tapi sepertinya dia tahu kalau aku sedang sedih
Seketika itu juga, dia menggenggam tanganku
Lalu dia berkata, "Jangan bersedih ya Ka, mungkin Kaka harus lebih berwaspada menjaga hati Kaka...". Ucapnya sambil menunjuk dada.
Aku hanya diam, memikirkan ucapaan Gadis Kecil itu.
"tunggu saja Ka sampai yang terbaik datang, jangan menitipinya pada orang lain." Lanjutnya masih menggenggam tanganku.
Aku masih termenung mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Gadis Kecil itu.
Gadis itu tersenyum
Lalu melepas genggamannya di tanganku
Dan dengan telunjuk mungilnya, Dia menunjuk ke kejauhan
"Seseorang sedang menunggu hati Kaka, namun bukan sekarang.". Setiap kata yang keluar, semakin membuatku bingung.
Aku masih melihat ke kejauhan sambil mencerna kata-kata Gadis itu.
Aku berniat untuk meminta penjelasan dari Gadis itu
Karena aku sama sekali tidak mengerti
Dan baru aku sadari kalau aku sendiri
Kemana Gadis Kecil itu pergi?
Rasa penasaran dan gelisah semakin mnjadi-jadi
Aku memutuskan untuk pulang
Sehingga aku berjalan menuju mobil yang aku parkir di dekat danau
Ketika aku sedang menyalakan mobil
Terlihat secarik kertas berwarna merah muda di kursi sampingku
Aku membuka nya dan ternyata itu sebuah surat
Begini isinya:
Percayalah, di tempat lain ada seseorang yang menunggumu untuk mendapatkan hatimu. Jadi jagalah jangan sampai menitipkannya ke orang lain yang membuatmu bersedih.
Seusai aku membacanya
Tak sengaja aku melihat sebuah tulisan yang sudah pudar
Atau memang sengaja ditulis seperti itu
Yang tertulis di bagian depan surat
Kata-kata itu bertuliskan "Peri Salju" dalam tulisan sambung
Dan seketika itu pula, tuisan itu menghilang
Tanpa bekas sedikit pun
Kamar - 23.22.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar