Rabu, 07 Desember 2011

Ketika Batas Tidak Lagi Terlihat


Baru saja, sebuah kalimat atau lebih telah membuatku berpikir cukup lama dan dengan hebatnya menyadarkanku akan satu hal yang akhir-akhir ini menjadi sebuah masalah yang merepotkan. Dan buruknya lagi, kalimat-kalimat itu seperti tahu kemana tujuannya dan sangat tepat sekali menuju sasaran. Kalau ada suaranya mungkin kata 'Jleb' akan sangat tepat, serta membuat hati ini mencelos dibuatnya.


"....kamu telah dan terlalu mencintai seseorang yang tidak mencintaimu..."


Seperti ada petir di atas kepalaku yang berhasil membuatku 'sedikit' terguncang. Seakan dia menyindirku dan tahu dulunya aku pernah melakukan hal bodoh itu. Tapi, apa kamu tahu bahwa apa pun yang sedang kamu lakukan itu salah atau benar pada saat kamu sedang jatuh cinta? Bahkan, salah dan benar pun tidak terlihat batasnya. Semua hal terlihat benar. Seperti warna abu-abu, bukan putih, bukan juga hitam.

Kebenaran pun seakan luput dari mata, karena saat itu, kamu tidak peduli mau itu salah atau benar. Karena satu hal yang menurutmu benar hanya mencintainya. Tidak peduli siapa dia, seperti apa dia, dan bagaimana dia. Logika pun seperti menghilang dari tempatnya, dan semua hal seperti diatur oleh perasaan. Telingamu menjadi tuli. Mata pun ikut-ikut bermasalah, semuanya terlihat buram. Dan satu-satu nya hal yang dapat kamu andalkan saat itu hanyalah perasaan.

Namun hal bodoh itu dapat kamu lawan, dan satu-satu nya yang dapat melakukannya hanya dirimu sendiri. Karena hanya dirimulah yang dapat mengontrol perasaan itu. Saranku, jangan terlalu besar memberi cintamu kepada seseorang yang bahkan tidak menyadari kalau kamu memberi perhatian lebih kepadanya. Karena hal itu hanya membuat dirimu lebih bodoh dari dirimu yang memang dengan bodohnya telah memulai untuk mencintainya. Aku harap kalian mengerti maksudku. Dan kebodohan itu akan membuat dirimu berkata 'jika saja...' berkali-kali.

Tapi jangan salahkan dirimu, karena mungkin dari hal itu kamu bisa merasa bahagia. Jadi tidak seluruhnya merugikan bukan? Dan untuk yang satu ini, aku sangat setuju.



Di Rumahku - 20.37. Menulis ini ditemani sekotak coklat. Ada yang isinya kismis, almond, dan kacang mede. Tapi yang kismis dan mede sudah tidak terlihat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar