Hey kamu...
Ya...kamu yang sedari dulu berdiam diri disana
Kenapa kamu tidak menoleh?
Apa kamu tidak mendengarku?
Aku sudah membisikkan sesuatu kepadamu melalui air, melalui lautan biru yang begitu tenang ini
Yang membentang diantara kita
Oh...
Kamu tetap diam saja tak bergeming
Apa kata-kataku terlalu sulit untuk dimengerti?
Kalau begitu akan ku kirimkan pesanku melalu angin
Angin musim hujan yang membawa aroma tanah basah
Aku harap bahwa angin sudah menerbangkan pesanku
Namun...kamu masih tetap tak bergerak
Seakan tak peduli dengan apa pun di sekitarmu
Apa kali ini pesanku juga tidak sampai?
Mungkin dengan bantuan burung merpati ini akan membantu
Di leher sang merpati telah aku pita suratku
Pita dari bahan chiffon berwarna violet
Yang sangat lembut seperti kapas
Tidak terlalu kencang sehingga membuat sang merpati tetap bisa bernafas
Aku harap kali ini pesanku akan sampai kepadamu
Tapi lihat...kamu sama sekali tidak bergeming
Hey....
Ada apa lagi?
Apa pesanku juga tak sampai?
Atau kamu terlalu tidak peduli untuk sekedar mengintip isi suratku?
Atau....kamu sama sekali tidak tahu bahwa surat itu memang untukmu?
Lalu aku harus bagaimana lagi?
Apa aku harus menyebrangi lautan itu untuk membisikkan langsung kata demi kata yang sedari tadi ingin kukatakan?
Tapi, apa kamu akan tetap berada disana menungguku?
Walau akan menghabiskan banyak waktu?
Dan mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibirku?
Oh Tuhan...
Tolong beritahu Dia
Di Kamarku - 23.37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar