Akhir-akhir ini kamu rajin sekali menginjungi pikiranku. Padahal aku sedang berusaha untuk tidak meikirkanmu, sedikit pun. Karena sekarang aku sadar, kamu tidak cukup baik untukku. Aku harus berterima kasih kepada Tuhan karena dia tidak terlambat untuk menyadarkanku. Mungkin Tuhan berkehendak lain. Yah, semoga saja Tuhan cepat-cepat memberikan penggantinya yang jauh lebih baik dan tidak aneh.
Maaf kalo aku bilang seperti itu. Tapi ternyata kamu memang aneh sekali ya. Kamu sering melakukan hal-hal yang membuatku semua orang berbisik-bisik membicarakanmu diam-diam. Dulu, aku tidak terlalu mempusingkan semua itu, karena kupikir itu hanya iseng. Aku selalu membelamu, walaupun hanya di dalam hati. Aku hanya mendengarkan perkataan orang yang mengejekmu dan sama sekali tidak setuju. Namun sekarang aku rasa semua itu bukan sekedar iseng, namun benar-benar aneh.
Aku memang sudah sadar akan hal itu namun entah kenapa masih ada secuil harapan di hatiku. Rasanya sulit sekali untuk membuang bayangan mu jauh-jauh, apalagi karena aku selau bertemu denganmu setiap hari. Aku merasa sangat bodoh dan tentu saja seaneh kamu. Mungkin lebih aneh, karena aku masih mengharapkan orang yang aku anggap aneh. Aku sendiri tidak tahu kemana jalan pikiranku. Setiap saat kamu masih ada disana, di sudut pikiranku. Dan aku tak tahu bagaimana mengusirmu.
Lebih buruknya lagi, aku juga masih suka memperhatikanmu diam-diam. Mungkin kamu tidak sadar, tapi aku juga sering mencoba menarik perhatianmu walaupun kurasa itu tidak termasuk menarik karena aku bukan perempuan yang centil. Orang-orang bilang aku perempuan strong. Kurasa mereka benar.
Akhirnya aku menyimpulkan kalau aku sekarang juga aneh, seperti kamu.
Di kamar - 22.43. Akhirnya postingan ini selesai juga setelah ditunda-tunda karena kesibukan yang tidak mau kompromi. Terdengar suara motor dari luar kamarku, dan rasa kantuk yang semakin menjadi-jadi. Jadi, selamat malam semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar