Minggu, 13 November 2011

If Shoes Could Kill


Ga heran kalo sepatu ini bisa ngebunuh.....ckckck gimana nggak ya kalo sepatu ini punya senjata, dan senjata nya ga tanggung-tanggung yaitu pisau. Yep sepatu ini memang sengaja dibuat seperti sepatu untuk ice-skating, tapi bukan berarti beneran untuk ice skating lho, cuma mirip aja. Dan siapa sih yang akan ice-skating dengan sepatu ber-hak 12 cm seperti ini? Bisa-bisa malah jatuh kali ya....

FYI, sepatu ini di desain dan di produksi oleh rumah mode terkenal yaitu DSquared2 dengan harga yang ga bisa dibilang murah. Sepatu ini terbuat dari bahan kulit berwarna hitam, dan pisau nya terbuat dari metal yang tajam. Hmm...berarti memakainya saja juga harus hati-hati ya.

Kegunaan sepatu ini juga banyak dipertanyakan oleh banyak orang yang menganggap ide ini sangat aneh. Namun kembali ke kita bagaimana untuk menilainya, bisa dianggap sebagai seni juga kan. Jadi, siapa yang berani pakai sepatu ini buat jalan-jalan ke mall, belanja, atau hanya jalan keliling kota? Tunjuk tangan ya!!!

Kamis, 10 November 2011

Rencana Rahasia Tuhan

Ada kalanya ketika hidup tidak selalu menyenangkan. Atau tidak sesuai dengan keinginan. Seperti menjalankan misi yang gagal, padahal sudah melalui berbagai cara, dengan plan A, plan B, dan plan plan seterusnya. Tapi, kalau Tuhan memang tidak menghendaki, ya mau gimana lagi? Kita hanya sebuah titik kecil. Tidak ada apa-apa nya dibanding Dia.

Bila tidak suka dengan rencana Nya, mau tidak mau kita harus tetap ikhlas menerimanya. Namun dalam masalah ini, bagaimana cara nya untuk ikhlas yang benar-benar ikhlas?

Ikhlas itu sulit. Apalagi harus ikhlas untuk melepas pergi seseorang yang pernah membuat hari-hari kita dijalani dengan rasa deg-degan. Padahal orang itu beredar di kehidupan kita, setiap hari. Dan disitulah hal tersulit dari ikhlas, dimana kamu harus terjebak dalam satu ruangan, selama 7 setengah jam sehari, dari senin sampai jumat. Apalagi kalau ada pendalaman materi selama 5 jam setiap hari sabtu. Betapa sering nya intensitas pertemuan yang memang mengharuskan untuk bertemu disaat kita dalam proses untuk mengikhlaskannya pergi. Sangat menyakitkan bukan?

Lagi-lagi walaupun semua itu menyakitkan, kita tidak berhak untuk marah. Karena semua itu Tuhan yang mengatur dan sepertinya semua yang Tuhan lakukan tidak mungkin salah. Kurasa Tuhan punya sebuah rencana rahasia, yang sangat rapat dijaganya. Kita hanya harus sabar dan ikhlas menjalaninya, karena Tuhan tidak akan mempersulit jalan kita. Mungkin dengan berdoa kepada-Nya akan sangat membantu. Semoga saja.

Dan pada detik-detik dimana semua itu terasa sangat menyakitkan, contohnya seperti, melihat seseorang itu sedang flirting dengan perempuan lain di depan mata kita dan kita hanya bisa melihatnya, tidak bisa berbuat apa-apa. Seakan dunia terbalik saat itu juga. Bahkan untuk marah pun percuma. Dia bukan sesuatu yang harus dipertahankan. Terlebih, itu memang hak nya untuk melakukan hal semacam itu. Mau itu di depanku atau di depan orang lain.

Sepertinya aku harus menggaris bawahi kata ikhlas. Karena sepertinya ikhlas memiliki peran penting dalam hal ini. Walaupun terkadang, ikhlas saja tidak membuat rasa sakit itu hilang, hanya berkurang. Namun dari kata itu aku tahu, bahwa Tuhan telah menuntunku ke jalan yang benar, yang telah memberi tahuku bahwa aku telah menyukai orang yang salah. Tuhan benar, aku yang salah.

Tuhan sudah sangat baik. Mungkin kata 'Terima Kasih' saja tidak akan cukup. Dan aku berharap, rencana rahasia Tuhan akan sebanding dengan ini semua. Semoga saja tidak ada kata 'Failed' dalam rencana Tuhan. Amin.



Di Kamarku - 21.49. Hari ini sangat melelahkan. Dan besok ada dua ulangan pada jam pertama dan kedua. Parahnya aku baru 60% siap, jadi aku butuh doa siapa pun yang membaca ini. Terima kasih banyak.

Senin, 07 November 2011

Terima Kasih

Aku menginginkanmu, namun aku tidak ingin....


Mungkin kalian akan berpikir kalau aku orang yang plin-plan. Kata-kata diatas sudah cukup jelas sepertinya. Aku juga tidak mengerti dengan maksud dari kalimat itu. Aku hanya merasakannya saja. Seperti tiba-tiba kalimat itu muncul di dalam kepalaku, memintaku untuk menyetujuinya. Kurasa, dia benar.

Sebagian diriku berkata menginginkan seseorang disana, namun disaat yang bersamaan, sisi lain diriku berkata tidak ingin. Seakan berlomba-lomba untuk menyuarakan keinginannya, yang semakin lama membuat perasaanku ingin meledak. Seperti ada sesuatu yang sudah menggunung. Namun aku tidak bisa begitu saja mengeluarkannya. Semua ini tanpa alasan yang pasti. Hanya karena perasaan saja. Yang sepertinya dikarenakan oleh seseorang disana.

Sebagian diriku yang menginginkan orang itu berkata bahwa aku memiliki perasaan terlalu dalam terhadapnya dan sebaiknya jangan terus-menerus dipendam. Lalu sebagian diriku yang lain berkata kalau hal itu mustahil, sudah tidak ada jalan menuju ke arah itu, dan rasanya memang tidak mungkin.

Mungkin memang sudah saatnya aku untuk melupakanmu. Sudah saatnya menghapus semua memori tentangmu. Dan sudah saatnya berhenti berharap akan sesuatu yang lebih darimu. Karena dengan cara itu saja peperangan batin di dalam diriku selesai. Dan dengan begitu aku bisa berpindah haluan dan mencapai tujuanku, tanpa terbebani oleh perasaan-perasaan ini.



Terima kasih sudah repot-repot mengetik setiap kata-kata, terima kasih sudah meluangkan sedikit waktumu untukku, terima kasih sudah membawakanku keripik apel, terima kasih sudah memberiku semangat, terima kasih atas segalanya. Semua itu sangat manis.




Di Kamarku - 23.11. Ditemani Naif yang sedang menyanyikan Posesif-nya untukku seorang.

Sabtu, 05 November 2011

Sendiri

Aku bersembunyi di dalam kamar. Seorang diri. Tak tahu harus melakukan apa. Hanya menatap langit-langit kamarku dan berguling-guling saja di atas kasur. Dengan selimut menutupi seperempat tubuhku. Yang semakin lama sprei nya menjadi kusut karena ulahku. Udara dingin yang dihasilkan dari AC kamarku semakin menusuk tubuhku. Kesunyian yang menemaniku seakan menjadi teman setia saat itu.

Tak sengaja aku melihat sebuah novel terjemahan yang baru saja kubeli, judulnya Hex Hall. Tanpa basa-basi langsung saja ku sambar. Dan kubolak-balik lembar demi lembar. Tak terasa setengah jam telah berlalu. Kira-kira tak sampai setengah buku yang berhasil aku baca. Tak lama setelah itu aku menjadi bosan dan turun dari kasur untuk mengembalikannya ke tempat semula, yaitu di meja belajarku.

Aku termenung. Memikirkan hal apa lagi yang belum aku lakukan. Tiba-tiba saja aku teringat akan sebuah kuteks yang kubeli berbarengan dengan novel itu. Cat nya berwana pink pucat dengan sedikit sentuhan glitter. Warnanya tidak menarik perhatian karena menyerupai warna kulitku. Namun sangat cantik. Aku mengoleskan nya dengan hati-hati agar tidak belepotan ke setiap jari-jari tanganku. Ketika menunggu kuteks nya kering, kembali aku termenung.

Mungkin mendengarkan lagu bukanlah pilihan yang buruk. Sehingga aku langsung mengambil handphone ku serta headsetnya. Aku mendengarkan musik yang bernyanyi untukku sambil menatap kuku-kuku ku yang telah tercat dengan cantik. Aku lupa tapi kurasa sudah 10 lagu yang terputar. Aku bosan. Dan seperti biasa kembali memikirkan hal apa lagi yang belum kulakukan.

Dan sepertinya tidak ada hal lain yang bisa kulakukan. Semua majalah telah kubaca, aku sedang tidak mood untuk nonton dvd dan malas untuk membuka notebook ku. Dan pada saat itu aku benar-benar merasa sangat kesepian. Benar-benar sendiri. Benar-benar merasa jomblo. Dan entah kenapa saat itu aku sangat mempermasalahkannya. Mungkin hal itu akan berlangsung terus selama aku menjomblo dan aku berpikir betapa menyedihkannya hidupku.

***

Kuteks, novel, musik, majalah dan dvd adalah sahabat terbaik wanita. Namun ada kalanya ketika semua itu terasa tidak berguna disaat seorang wanita membutuhkan sebuah kasih sayang dari seorang lelaki. Kita memang sudah dihujani kasing sayang yang banyak dari keluarga, namun jenis kasih sayang itu berbeda. Aku juga tidak tahu apa yang membedakannya, hanya saja....berbeda. Bisa dibilang yang dibutuhkan saat itu adalah seorang pelindung. Dan memang benar, wanita SANGAT butuh pelindung.



Jadi kalau begitu.....dimana pelindungku saat ini?




Di Kamarku - 22.23. Terdengar suara takbir yang saling bersaut-sautan diluar sana. Entah dari masjid mana, yang pasti banyak sekali. Yak benar, besok Idul Adha, dan betapa tidak beruntungnya aku karena bsk tdk bisa ikut sholat Ied karena tamu bulanan yang datang diwaktu yang tidak tepat. #deepsigh

Rabu, 02 November 2011

Langit Dan Awan

Siang itu, langit kelabu kembali datang
Memberi pesan bahwa hujan akan segera menyusul
Angin dingin mengusap wajahku
Memainkan anak rambutku yang tak terikat

Aku sedang sendiri
Menatap ke garis horizon
Mengamati awan-awan yang pergi berarakan
Meninggalkan langit sendiri

Sepertinya langit sedih
Dia kesepian
Sehingga air mata nya jatuh tak terbendung
Mengalir banyak sekali
Aku kasihan melihatnya

Lalu aku memanggilnya
Dia hanya menatapku
Aku berniat menawarkan bahuku
Terlihat bibirnya membentuk senyuman

Aku bertanya, "Kenapa kamu bersedih?"
"Aku merasa tidak lengkap" jawab sang langit
Aku sama sekali tidak mengerti, "Maksudmu apa? Aku tidak mengerti"
Lalu dengan tersedu-sedu sang langit menjelaskan semuanya
Dia bilang, "Aku dan awan selalu berdampingan, tetapi baru saja awan meninggalkanku sendiri disini"
Aku menghiburnya sampai tangisnya mereda

Langit masih bersedih
Dia kebingungan
Aku pun menghiburnya
Dia sangat senang
Dan tersungging senyuman tipis di bibirnya



Di Kamar - 23.14. Malam ini entah kenapa aku ingin bercerita banyak sampai-sampai aku diam-diam meminjam hp adikku untuk membuka internet karena pulsaku habis.

Jatuh Cinta

Jatuh cinta. Menyimpan banyak arti yang tersembunyi. Tergantung darimana kita menilai dan memahaminya. Aku saja tidak tahu seperti apa itu jatuh cinta. Aku tidak pernah melihatnya, bahkan menyentuhnya. Apa jatuh cinta itu rasa nya seperti mendapat sesuatu yang kita damba-dambakan? Apa jatuh cinta itu sebuah permainan yang kalau bosan dengan mudahnya dapat ditinggalkan? Atau....apa jatuh cinta itu rasanya seperti kopi? Rasanya manis sekaligus pahit?

Aku memang tidak pernah melihatnya dan menyentuhnya, namun aku pernah merasakannya. Sedang. Namun aku tidak tahu jatuh cinta apa yang sedang aku alami. Tapi yang pasti, aku akan bertingkah sangat bodoh atau jaim bila berada di dekatnya. Aku akan tergagap ketika berbicara dengannya. Aku akan melihat kesana-kemari ketika Dia sedang menatapku. Aku akan mencari-cari sosoknya diantara kerumunan orang-orang. Bahkan aku selalu melihatnya diam-diam selama jam pelajaran. Jadi, jatuh cinta apa ini?

Mungkin sebenarnya jatuh cinta itu adalah setiap hal selalu bersangkutan dengan Dia. Tak peduli hal apa yang sedang kita lakukan. Tak peduli seberapa penting hal yang sedang kita kerjakan. Pasti, namanya akan selalu ada di dalam pikiran. Seakan dengan memikirkannya kita dapat merasakannya berada di dekat kita. Dan secara tak langsung telah menyemangati setiap hal yang sedang kita lakukan.

Tapi...apa jatuh cinta harus saling memiliki? Dan kenapa jatuh cinta harus saling memiliki? Pertanyaan itu selalu muncul akhir-akhir ini tanpa kuminta. Aku bingung menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Aku tidak tahu. Benar-benar tidak tahu. Namun satu hal yang kutahu, bahwa jatuh cinta itu tidak bisa dipaksa dan memaksa. Karena jatuh cinta adalah sebuah persetujuan dari dua pribadi yang berbeda. Ibarat sepatu yang selalu berdampingan, kanan dan kiri. Yang tidak akan berguna bila salah satunya hilang.

Jatuh cinta adalah harapan. Harapan yang datang dari setiap orang yang merasakannya. Terkadang harapan itu tidak selalu terjawab sesuai keinginan. Pada akhirnya, rasa kecewalah yang menggantikannya. Namun rasa kecewa itu tidak mungkin akan langsung membunuh harapan itu. Karena harapan-harapan tersebut terbentuk dari perasaan yang kuat. Dan aku mengerti bagaimana rasanya, karena ya....aku sedang mengalaminya juga.

Seperti namanya, jatuh cinta, kita memang terjatuh. Namun tergantung kita jatuh ke lubang yang mana. Ketika harapan itu terjawab, kita akan terjatuh ke lubang kebahagiaan. Sebaliknya, jika harapan itu digantungkan terlalu tinggi dan tidak terjawab maka kita akan jatuh ke lubang kesedihan. Maka berhati-hatilah. Jangan bermain-main dengan jatuh cinta.


Kurasa aku tidak salah ketika aku bilang jatuh cinta mempunyai banyak arti. Dan tentunya sangat membingungkan dan merepotkan. Jadi kusarankan, ketika kamu sedang jatuh cinta, berhati-hatilah jangan sampai tersesat.



Di Kamar - 21.48.

A Moment

Hari demi hari telah terlewat tanpa kusadari. Betapa sibuknya pikiran ini sampai-sampai setiap hal yang kualami tak terasa. Aku sudah maklum dengan langit yang cengeng. Dengan cuaca yang sama sekali tidak seperti Jakarta. Dengan udara musim hujan yang setiap hari menggelitik kulitku. Walau terkadang sangat menyebalkan disaat aku harus berangkat sekolah. Tapi tak apalah, aku sangat menyukai suasana ini. Seakan mereka memberitahuku kalau sekarang sudah berganti bulan. Lagi.

Yah... sekarang sudah masuk bulan November. Sudah berbulan-bulan berlalu sejak momen itu terjadi. Baru akhir-akhir ini aku sadari kalau semua hal yang bermasalah diantara kita sudah dimulai sejak saat itu. Mungkin kalau saat itu tidak terjadi, aku tidak akan seperti ini. Aku merasa seperti orang bodoh yang terjatuh ke lubang yang sama berkali-kali, walau aku sudah tahu konsekuensi nya. Namun lagi-lagi, aku terlalu terbuai oleh semua yang ada pada dirimu. Dan sulit rasanya untuk menolak.

Mungkin memang kamu hanya sebuah titipan saja, yang tidak sengaja dititipi kepadaku, yang sewaktu-waktu dapat diambil lagi. Yang artinya, aku tidak berhak memilikinya.



Di Kamar - 20.57. Aku baru saja menyelesaikan membaca sebuah novel terjemahan yang lumayan tebal. Dan kalau kamu mau tahu, aku sedang kedinginan, karena entah kenapa AC kamarku menjadi sangat dingin. Atau karena cuaca nya diluar sedang hujan? Hmm siapa tahu.